Sampah menjadi masalah lingkungan yang mengancam keselamatan bumi. Industri dan perilaku manusia yang menyebabkan dunia mengalami darurat sampah.
Berdasarkan laporan National Geographic, jumlah sampah plastik di dunia diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga 53-90 juta ton pada 2030 mendatang. Bukan hanya sampah plastik saja yang mengancam keselamatan bumi, sampah makanan, sampah fesyen, bahkan sampah digital pun sama.
Maka dari itu, sekarang harus mulai bergerak untuk menyelamatkan bumi dari tumpukan sampah. Kalian bisa memulainya 8 langkah kecil mengurangi sampah dimulai dari diri sendiri.
1. Membawa Botol Minum
Langkah kecil yang bisa kalian mulai untuk mengurangi jumlah sampah plastik yaitu dengan membawa botol minum sendiri. Sehari orang dewasa dianjurkan untuk mengkonsumsi air mineral sebanyak 2 liter per hari.
Jika kalian tidak membawa botol minum sendiri ketika di luar rumah tentu harus membeli air mineral kemasan. Ukuran air mineral kemasan paling besar 1,5 liter, untuk memenuhi kebutuhan cairan kalian harus membeli satu botol lagi ukuran 240 ml.
Dalam satu hari saja, kalian bisa menyumbang 2 botol sampah plastik. Apabila kebiasaan ini kalian lakukan sebulan saja sudah menyumbagkan 60 botol samppah plastik.
Itu hanya memenuhi konsumsi air mineral untuk satu orang saja. Bayangkan jika ribuan bahkan jutaan orang mempunyai kebiasaan serupa, berapa ton sampah plastik dari botol kemasan yang mencemari bumi?
2. Pesan Makanan Online Tanpa Alat Makan
Pesan makanan secara online menjadi kebiasaan baru sejak kehadiran aplikasi digital. Pesan makanan secara online memang memberikan kemudahan bagi setiap orang.
Tinggal pilih-pilih menu makanan, tunggu beberapa menit, makanan langsung diantar ke alamat tujuan tanpa perlu capek-capek keluar rumah. Kemajuan dunia digital yang memberikan efisiensi waktu sangat diperlukan.
Namun, dibalik efisiensi yang ditawarkan ada juga dampak negatif dari itu. Alat makan plastik yang diberikan penjual untuk customernya menambah jumah sampah.
Satu kali makan kalian bisa menyumbang 2 sampah yakni sendok dan garpu. Apabila ditambah membeli minuman, sampah kalian bertambah di sedotan.
Untuk mengurangi sampah tersebut, kalian bisa mengaktifkan layanan di aplikasi supaya penjual tidak memberikan alat makan.
3. Membawa Kantong Belanja Sendiri
Coba renungkan dalam satu hari kalian beli apa saja? Berapa banyak kantong plastik yang kalian terima? Satu, dua, tiga, atau bahkan lebih?
Misalnya, seorang saja bisa menghabiskan tiga kantong plastik per hari dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia 278.752.361 jiwa. Berapa ton sampah kantong plastik per hari yang dihasilkan?
Apalagi jika orang langsung membuang kantong plastik yang sebenarnya masih bersih bisa untuk wadah lagi. Oleh karena itu, kalian harus mulai menghindari penggunaan kantong plastik saat belanja.
Caranya dengan membawa kantong belanja kain sendiri dari rumah. Bukan hal yang sulit dan menguras tempat hanya membawa satu kantong kain untuk wadah barang belanjaan.
4. Beli Baju yang Long Fashion
Sejak tahun 2000 produksi pakaian meningkat pesat. Rata-rata konsumen membeli pakaian meningkat menjadi 60% per tahun. Perilaku konsumen berubah mengenai pola pemakaian dan penyimpanan baju.
Jika 15 tahun yang lalu konsumen menggunakan dan menyimpan pakaian dalam jangka waktu lama. Berbeda dengan konsumen sekarang yang cenderung menggunakan dan menyimpan pakaian hanya sebentar mengikuti tren fast fashion.
Selain itu, konsumen tidak perlu merasa sayang membuang pakaian lama sebab harga baju baru kini murah dan lebih trendi. Menurut survey McKinsey, jangka waktu konsumen menyimpan pakaian semakin singkat justru berakhir di tempat pembuangan akhir.
Tak heran apabila sampah pakaian semakin menumpuk hingga punya tempat pembuangan sendiri. Maka dari itu, untuk mengurangi jumlah sampah pakaian kalian harus lebih bijak dalam belanja.
Belilah pakaian yang memiliki mode long fashion sehingga kapan saja dipakai masih terlihat trendi. Jika ingin membeli pakaian baru usahakan memang butuh bukan menuruti keinginan semata.
5. Berhenti Pakai Sheet Mask
Masker merupakan salah satu skincare untuk perawatan wajah. Masker kini memiliki beragam jenis dan varian rasa yang bisa konsumen pilih sesuai dengan kebutuhan kulit.
Semakin beragam jenisnya masker memang memberikan keuntungan bagi konsumen karena banyak pilihan. Namun, keberadaan masker seperti sheet mask justru menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sebab sampah plastik yang dihasilkan darinya.
Sekali orang menggunakan masker sheet mask akan menyumbang satu plastik yang berasal dari kemasannya. Jika satu orang memakai masker sheet mask tiga kali seminggu akan menghasilkan tiga sampah plastik.
Tiga sampah dikalikan satu bulan jadi dua belas sampah plastik hanya untuk satu orang. Bayangkan jika jutaan orang memilih untuk menggunakan sheet mask sebagai masker wajahnya. Berapa juta sampah plastik yang dihasilkan dari produk perawatan wajah ini.
Alangkah lebih baik jika kalian bisa beralih ke masker wajah bubuk yang dalam satu kemasan bisa dipakai dua hingga tiga kali untuk ukuran kecil.
6. Pewangi atau Parfum
Pemborosan penggunaan wewangian kerap kalian dilakukan oleh orang-orang. Ketika mencuci baju orang memakai pewangi supaya bau pakaian mereka harum.
Kemudian, sewaktu akan keluar lagi-lagi menyemprotkan parfum ke pakaian yang sebenarnya sudah harum pewangi. Alhasil dua kali menggunakan wewangian dalam satu pakaian yang sama.
Sampah yang dihasilkan pun menjadi dobel dari kemasan pewangi dan parfum. Kalian harus menentukan pilihan menggunakan salah satu wewangian saja demi mengurangi sampah. Kalian pilih pewangi pakaian atau parfum?
7. Pisahkan Sampah
Langkah kecil ketujuh yang bisa kalian lakukan untuk megurangi sampah yakni dengan memisahkan jenisnya. Kalian bisa memisahkan sampah berdasarkan bahan pembuatannya.
Kumpulkan sampah plastik sendiri, sampah kaca sendiri, dan sampah besi sendiri. Sampah-sampah tersebut nantinya dapat didaur ulang. Kalian juga bisa mendapatkan keuntungan apabila menjual sampah plastik seperti botol kemasan ke pengepul.
Bagi kalian yang menggunakan skincare dapat juga memperoleh keuntungan dari sampah produk. Kalian bisa mengumpulkan wadah-wadah skincare yang sudah habis untuk ditukar voucher belanja.
Ada beberapa store yang khusus menjual produk skincare memang menampung sampah produk. Biasanya di depan store bakal ada kotak sampah khusus untuk sampah produk skincare.
8. Hapus Email
Terkesan sepele tetapi sangat penting dilakukan untuk mengurangi sampah digital. Sadarkah kalian apabila email yang menumpuk adalah sampah penyebab pemanasan global.
Lah kok bisa email berhubungan dengan pemanasan global? Simpelnya seperti ini, kalian setiap hari menerima email dari aplikasi tertentu sebagai pemberitahuan mengenai layanannya.
Semua email yang masuk dari berbagai aplikasi tadi akan kalian biarkan bukan? Nah, email tersebut akan menumpuk otomatis perusahaan pengelola email bakal menambah mesin penyimpanan seiring banyaknya data yang harus ditampung.
Mesin-mesin penyimpanan itu digerakkan oleh listrik yang 24 jam terus berjalan. Listrik yang digunakan berasal dari pembakaran batu bara penyebab pemanasan global. So, mulai sekarang yuk cek emailmu dan hapus semua pesan yang tidak penting. Langkah kecilmu menghapus email merupakan bentuk tanggung jawabmu menyelamatkan bumi.