Filsafat kuno yang dikenal dengan sifatnya yang praktis dan juga mudah untuk diikuti adalah Stoikisme atau biasa juga disebut sebagai filosofi teras. Filosofi ini jika dilihat secara keseluruhannya memang sulit, karena mencakup banyak hal misalkan metafisika, astronomi hingga karya-karya Stoa Romawi.
Sebenarnya, stoikisme sendiri menyarankan kamu agar tak perlu merasa khawatir mengenai banyak hal yang ada diluar kendali kamu dalam hidup. Kendali yang berada diluar kamu sendiri terbagi menjadi dua kategori, yang keduanya sama-sama tidak bisa kamu kendalikan, termasuk juga apa yang ada dalam diri kamu.
Cara Mudah Mempraktikkan Stoikisme dalam Kehidupan
- Fokus pada Apa yang Kamu Mampu
Dalam menjalani hidup, banyak hal yang tidak berada dalam siklus kendali kamu. Kaum Stoa pun membenarkan hal ini dan tetap berfokus pada apa yang benar-benar menjadi kemampuan mereka.
Memang hal tersebut bisa membuat kita mudah frustasi, apalagi jika terbiasa hidup dalam kenyamanan sehingga sekecil apapun ketidaknyamanan yang terjadi akan membuat kamu merasa marah dan tidak terima.
Sebenarnya dalam hal ini tanggung jawab terhadap diri kamu sendirilah yang akan menentukan bagaimana keadaan hidup kamu berjalan. Raih saja apa yang menjadi titik mampumu, tapi tetap bersandar pada realita kehidupan bahwa tidak semua yang kamu jalani bisa sesuai dengan kenyamanan kamu dan keinginan kamu.
Karena meskipun kamu sudah focus pada apa yang kamu mampu, tentu prosesnya tidaklah selalu berjalan dengan mulus.
- Buang Jauh-jauh Ego dan Kesombongan
Ego dan kesombongan, hidup kamu tentu tak jauh dari dua sifat yang biasanya cukup dominan ini. Kedua sifat ini sangatlah berbahaya jika kamu jadikan sebagai patokan dalam hidup.
Tidak hanya sebagai masalah tapi juga bisa menghambat proses hidup kamu, dimana alam semesta tidak akan bekerja menyesuaikan keinginan kamu atau ego kamu dan akan membuat kamu tertinggal jika mengedepankan kesombongan.
Inilah sebabnya kamu tidak boleh selalu merasa bahwa ego dan kesombongan itu baik, dan cocok dengan kehidupan. Karena dunia akan terus berjalan dan kamu juga harus menyesuiakan agar tetap hidup dengan Bahagia dan baik-baik saja.
- Jangan Hiraukan Gangguan
Dengan berkembangnya zaman menyebabkan banyak hal berubah termasuk juga pada system kapitalisme yang memberikan kamu banyak pilihan. Tapi nyatanya ini tidak sepenuhnya memberikan keuntungan dalam hidup kamu.
Karena dengan demikian akan ada banyaknya pilihan dalam hidup yang membuat kita lumpuh dalam memilih karena banyak hal yang meragukan. Hal ini biasanya disebut dengan paradoks pilihan. Dimana dalam hal ini akan membuat otak kamu sulit dalam memilih karena banyaknya kemajuan yang terjadi dan banyak informasi yang berdatangan.
Ini merupakan masalah inti di setiap lini kehidupan manusia saat ini. Dimana pilihan-pilihan tersebut membuat kamu tidak benar-benar mampu berkomitmen dengan semua jalur yang datang.
Disini kamu Stoa menekankan pada kita yang perlu bereaksi pada apa yang benar-benar mendukung kamu atau apa yang benar-benar menjadi kebutuhan dalam hidup kamu. Jangan sekalipun menghiraukan gangguan yang melambatkan setiap proses dalam kehidupan kamu.
- Refleksikan Pikiran dengan Menulis
Dalam berbagai aktivitas kamu sehari-hari, tidak semuanya penting jika direfleksikan ke dalam diri kamu sendiri. Dimana tindakan ini sering membuat kamu terus bertanya-tanya ke dalam diri kamu sendiri dan mengasumsikannya dengan dunia yang tengah berjalan.
Merefleksikannya melalui tulisan seperti jurnal adalah cara yang paling efektif untuk saat ini yang bisa kamu gunakan. Dengan begitu tak hanya bisa merefleksikan pikiran kamu ke dalam tulisan, kamu juga melatih beberapa hal seperti kreativitas, melatih diri untuk meningkatkan rasa syukur kamu terhadap hidup dan juga sebagai terapi.
- Ingat Tidak Semua Bisa Dipertahankan
Dalam pemikiran kamu sebagian manusia, tentu memiliki pemikiran bahwa segala hal yang ingin kamu capai itu sangatlah penting dalam kehidupan kamu. Nyatanya, tidak semuanya penting dan tidak semuanya perlu dicapai.
Apalagi saat ini kamu hidup dalam dunia yang mana menjadi pusat dari realitas yang menciptakan ilusi bahwa kepentingan kamu harus ini dan itu. Kamu melihat bahwa diri kamu ini sudah sangat baik dalam hal pencapaian kamu di dunia dibandingkan yang lain.
Padahal itu semua hanyalah persepsi kamu dan orang-orang disekitar kamu, termasuk juga ilmuwan terdahulu seperti Thomas Alfa Edison dan Sir Isaac Newton pun juga demikian.
Maksud dari hal ini adalah tidak semua yang kamu pertahankan akan terus bertahan dalam kehidupan kamu. Kamu hanya perlu menjalani hidup dengan cara kamu sendiri, mencapai apa yang memang perlu dicapai untuk jangka waktu kehidupan yang lama dan lebih baik.
- Selalu Ingat Hal Terburuk Bisa Saja Terjadi
Dalam hidup terkadang ada banyak hal yang tak terduga muncul begitu saja dan membuat kamu terguncang atau bahkan terkejut hingga tak bisa berkata-kata. Hal itu semua tentu berkaitan dengan apa yang ada dalam diri kamu.
Sebagai contoh adalah jalan pikiran kamu. Dimana sebelumnya kamu diajarkan untuk selalu optimis dan Afirmasi yang merupakan kunci dari kehidupan yang kamu jalani. Namun sayangnya, dalam pemikiran orang Stoa yang menjadi titik awal stoikisme tidak memberlakukan hal ini.
Karena menurut mereka, jika kamu sebagai manusia hidup dengan cara demikian, maka kamu hanya akan berharap pada keadaan bahwa keadaan akan tetap baik-baik saja tanpa adanya pengambilan tindakan yang nyata.
Maksud dari hal ini adalah, kamu harus siap dalam menerima kenyataan hidup yang berjalan pada kamu meskipun itu kehidupan yang keras, bukan malah mengindari atau menyangkalnya.
Dalam istilah Stoa Romawi, hal ini disebut dengan Premedetatio Malorum yang memiliki arti merencanakan Kejahatan. Namun, bukan berarti disini kamu diminta untuk melakukan tindak kriminal ya?
Istilah tersebut sebenarnya merujuk pada bayangan terburuk yang mungkin terjadi pada hidup kamu sebagai contoh kehilangan reputasi. Mungkin bagi Sebagian ini merupakan titik akhir kehidupan dimana kamu akan mendapatkan kemiskinan atau mungkin kematian.
Namun, poin utamanya adalah di sini kamu disiapkan atau dilatih dengan sedemikian rupa agar selalu menyiapkan rencana-rencana untuk menjalani kehidupan kamu untuk masa kini dan masa mendatang. Agar disetiap keburukan yang terjadi bisa kamu minimalisir dan menjadi pengalaman baru untuk kehidupan selanjutnya.
Jangan pernah takut akan diri kamu sendiri dan juga kenyataan yang ada, semakin kamu terlatih untuk banyak buruk, maka kamu akan semakin siap dan sukses dalam segala kondisi dan situasi di kehidupan kamu di masa mendatang.
Demikianlah serentetan informasi yang bisa kamu pelajari mengenai filsafat teras atau stoikisme. Stoikisme sendiri jika diartikan lebih sederhana merupakan filosofi yang mengajarkan kita cara mempertahankan pemikiran yang tenang juga rasional terhadap apapun yang terjadi dalam hidup kamu.
Selain itu, stoikisme juga membuat kamu untuk memahami, menekankan dan mengendalikan diri kamu agar terus tidak merasa khawatir terhadap hidup. Dimana ekpekstasi yang irasional dan tekanan eksternal tidak perlu kita adaptasikan dalam hidup.
Dengan begitu, kamu akan selalu bisa menjalani hidup dengan baik dan sesuai porsi yang seharusnya.