Kalau datang ke suatu daerah ga lengkap rasanya ga mencicipi makanan khas daerah tersebut. Selain berfungsi sebagai sumber tenaga, makanan juga menjadi karakteristik budaya. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai makanan khas yang berbeda-beda di setiap daerah. Perbedaan ini bisa terlihat dari rasa, bahan baku, cara memasak, dan cara penyajian.
Sebagai orang Jawa thothok yang lama tinggal di Jawa dan hampir ga pernah menapakkan kaki ke pulau-pulau lain, pastinya lidah saya sudah terbiasa dengan rasa makanan Jawa yang dominan manis. Alhasil, bisa dibilang lidah saya kurang adanya referensi rasa. Tapi, beberapa bulan ini saya mempunyai kesempatan untuk mencicipi makanan khas Kalimantan Tengah. Tentu saja ada perbedaan dari makanan khas tersebut yang membuat saya agak kaget atau culture shock.
Beberapa makanan khas Kalimantan Tengah yang saya sudah cicipi sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan makanan khas Jawa. Wong, beberapa makanan di sini yang membuat juga orang Jawa. Saya lebih kaget dengan harganya yang lumayan mahal. Contoh saja, untuk es jeruk di tempat makan biasa di sini bisa dijual Rp10.000. Kalau di Jawa sih es jeruk harga segitu sudah masuk golongan kafe.
Meskipun harganya yang agak berbeda dari makanan khas Jawa, ga ada alasan untuk ga wisata kuliner di sini dong. Ini nih daftar makanan khas yang ada di Kalimantan Tengah. Yuk, cari tahu rasa dan apa bedanya!
- Coto Manggala
Coto Manggala merupakan makanan khas Pangkalan Bun. Kata Manggala merupakan bahasa Kotawaringin yang punya arti ketela atau singkong. Di mana ketela itu direbus lalu penyajiannya dibentuk jadi dadu. Sayangnya, saya ga bisa menikmati coto Manggala karena ketika datang ke tempat makan tersebut sudah habis diserbu orang-orang. Tersisa soto yang dicampur dengan nasi saja. Soto tersebut secara tampilan dan rasa tidak terlalu jauh berbeda dengan soto di Jawa. Ada bihun, kerupuk warna-warni, dan ayam. Di sini juga menjadikan gorengan sebagai pelengkap makan soto. Dua mangkuk soto dan dua gelas es teh dihargai dengan Rp32.000. Saya pikir harga tersebut cukup murah.
- Kerupuk Basah
Kerupuk basah terbuat dari bahan dasar ikan tenggiri yang dikukus. Kemudian dibentuk menjadi bentuk lonjong yang ditusuk memakai bambu kecil. Bisa dibilang hampir mirip pempek Palembang atau otak-otak. Hanya saja kerupuk basah harus dipanggang selama beberapa menit sebelum disajikan. Menurut saya yang membuat kerupuk basah enak karena bumbu kacangnya yang gurih. Satu tusuk kerupuk basah dijual Rp2.000.
- Bubur Kacang Ijo
Ga ada perbedaan yang menonjol dari bubur kacang ijo di Kalimantan Tengah dengan Jawa. Pantesan ga beda-beda banget rasanya, lha wong yang jual bubur kacang ijo di sini orang Jawa. Soal rasa sama-sama manis luar biasa, tapi bubur kacang ijo di sini ada rasa gurihnya. Kalau perihal tampilan, lebih putih karena dominan santan. Bubur kacang ijo di sini juga disajikan bareng roti tawar. Harganya cukup terbilang mahal dari harga bubur kacang ijo di Jawa. Di sini semangkuk bubur kacang ijo bisa dua kali lipat dari harga di Jawa, yaitu sekitar Rp10.000.
- Pentol
Makanan satu ini secara keseluruhan hampir sama dengan bakso tusuk yang ada di Jawa. Kalau saja pentol ga berkuah hanya dimakan dengan saos, kecap, sambal, dan bumbu kacang. Rasanya pun ga jauh beda dengan bakso tusuk. Mungkin kalau ditanya perbedaan yang paling menonjol adalah soal harga. Di sini, satu bulatan pentol kecil dijual Rp1.000.
Kalau makan pentol jangan khawatir kehausan atau kepedasan karena penjual pentol biasanya menjual es teh juga. Hal yang langka untuk ditemui di Jawa kan?
Inilah daftar makanan khas Kalimantan Tengah dan perbedaannya dengan Jawa. Mana nih makanan khas sini yang pengin kamu makan? Tapi siapkan kantong yang tebal untuk jajan di sini ya! Meskipun harganya agak mahal dibanding di Jawa, tapi sebanding dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kalimantan kan?